Prostitusi Terselubung Rumah Dijual, Tamu Dipandu Lewat Samping

Prostitusi Terselubung Rumah Dijual, Tamu Dipandu Lewat Samping
Polrestabes Surabaya Bongkar Praktek Prostitusi Online Ilustrasi by: Yuan Aabadi/Radar Surabaya

"Selain itu, untuk menghindari kecurigaan, tamu yang datang juga tidak diperkenankan memarkir kendaraan di depan rumah. Melainkan ke tempat lain yang lokasinya tidak jauh dari rumah tersebut," jelasnya.

Setelah memarkir kendaraan, maka tamu akan dipandu untuk masuk ke rumah lewat pintu samping. Setelah itu, tamu diajak naik ke lantai dua dan dipersilakan memilih 12 PSK yang di-display di atas sofa merah melingkar di ruang tamu.

Jika sudah berminat dengan salah satu atau lebih psk, maka tamu akan menghubungi mucikari dan bernegosiasi terkait tarif. Menurut Shinto, untuk sekali booking, tamu harus membayar Rp 160 ribu.

"Setelah deal, maka tamu akan dibawa ke kamar PSK yang dipesan. Di sanalah, tamu akan dilayani," lanjut mantan Kasat Reskrim Polresta Tangerang ini.

Proses pembayaran akan dilakukan di kasir setelah tamu selesai menikmati layanan. Persis seperti di wisma saat lokalisasi Moroseneng masih dibuka.

Perwira dengan dua melati di pundak ini mengatakan bahwa dari tarif Rp 160 ribu itu, PSK tidak mendapatkan 100 persen.

Melainkan hanya Rp 70 ribu saja. Sedangkan yang Rp 30 ribu dibagi kepada mucikari, dan sisanya diberikan ke pemilik rumah sebagai harga sewa kamar.

Kerena terbukti menerima uang, polisi saat ini masih memburu pemilik rumah yang sudah kabur ke luar kota. "Kami sudah kantongi identitasnya, segera akan kami proses," tegas Shinto.

Modus prostitusi terselubung rumah dijual di kawasan Moronoseneng, Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur sangat rapi. Rumah ini didesain,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News