Protes Hasil Pemilu, Properti Milik PM Papua Nugini Dirusak

Polisi di dataran tinggi Papua Nugini mengatakan bahwa sekelompok massa yang marah telah membakar bangunan dan kendaraan milik Perdana Menteri untuk mengekspresikan kemarahan mereka akan hasil Pemilu baru-baru ini.
Massa di ibukota Mendi, Dataran Tinggi Selatan (Southern Highlands), menyerbu kantor bisnis milik Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neill, dan juga merusak kantor maskapai nasional, kantor National Broadcasting Corporation serta kantor Departemen Pekerjaan Umum.
Kepala Kepolisian Kota Mendi, Inspektur Edward Aupong, mengatakan bahwa massa tersebut tampaknya menarget sebuah perusahaan konstruksi dan maskapai yang dimiliki oleh sang Perdana Menteri.
"(Perusahaan konstruksi) Wildcat sejujurnya dirusak dan kantor maskapai Southwest Airlines juga dihancurkan," ujarnya.
"Kantor Wildcat benar-benar hancur lebur."
Komisi Pemilihan Umum Papua Nugini baru saja mengumumkan hasil Pemilu di Dataran Tinggi Selatan pada tanggal 28 September, dua bulan setelah diselenggarakannya Pemilu yang warnai oleh kekerasan, tuduhan campur tangan dan korupsi.
Inspektur Aupong mengatakan bahwa kekerasan tersebut merupakan reaksi terhadap deklarasi hasil Pemilu itu.

ABC News: Melvin Levongo
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina