Proyek e-KTP Memang Dirancang untuk Dikorupsi

Proyek e-KTP Memang Dirancang untuk Dikorupsi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenni Sucipto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenni Sucipto menilai korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) memang sudah dirancang sejak awal. 

Menurut dia, desain korupsi e-KTP sudah terlihat saat program di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu masih tahap perencanaan, pembahasan anggaran hingga pelaksanaannya. Aktor korupsi e-KTP juga melibatkan eksekutif, legislatif dan pengusaha.

"E-KTP ini corruption by design, sangat sistemik," kata Yenni saat Ngobrol Pintar (Ngopi) bertajuk Korupsi e-KTP dan Dampaknya Bagi Demokrasi Kita di Jakarta Selatan, Minggu (2/4). 

Yenni menambahkan, melihat implementasi e-KTP maka sebenarnya sudah bermasalah sejak 2010. Permasalahan itu berlanjut pada 2011, 2012 hingga 2013. "Tapi, kemudian ada pembiaran," tegas Yenni. 

Menurut dia, pembiaran itu dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan DPR. "Saat itu KAK (Kerangka Anggaran Kegiatan, red) belum lengkap, ada temuan tapi dibiarkan," katanya.

Dia menambahkan, temuan itu tidak dijadikan treatment untuk mendesaain program e-KTP pada tahun berikutnya.  "Jadi menurut saya ini by design, sudah tahu ini salah tapi kemudian eksekutif dan legislatif membiarkan," kata Yenni. 

Menurutnya, aktor corruption by design tidak mungkin hanya melibatkan satu pihak. "Jadi ini harus diungkap semua," tegasnya.(boy/jpnn)


Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenni Sucipto menilai korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News