Proyek Kolaborasi Pertamina-ExxonMobil Memungkinkan RI jadi Pusat CCS di Asia Tenggara

Proyek Kolaborasi Pertamina-ExxonMobil Memungkinkan RI jadi Pusat CCS di Asia Tenggara
Pertamina dan ExxonMobil menandatangani amandemen pokok-pokok perjanjian terkait rencana pengembangan CCS di Laut Jawa di Washington DC. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

"Bersama-sama, kita mempunyai peluang untuk mengurangi emisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan,” ujar Jack P. Williams.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan Pertamina secara konsisten terus mengembangkan program dekarbonisasi, salah satunya dengan pengembangan CCS Hub yang akan dibangun dengan kerja sama bersama mitra strategis seperti dengan ExxonMobil.

Menurut Nicke, proyek ini berpeluang untuk menyimpan CO2 di wilayah strategis dengan pengembangan CCS Hub di wilayah Jawa di mana sangat dekat dengan lokasi berbagai industri.

CCS Hub ini akan menyediakan akses terhadap penyimpanan geologi di akuifer asin (saline aquifer), yang dapat menampung setidaknya 3 giga ton karbon dioksida (CO2) dari industri padat karbon dalam negeri dan regional.

”Proyek ini akan memungkinkan Indonesia menjadi pemimpin regional dalam dekarbonisasi industri, karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar. Harapannya di masa depan Indonesia dapat menjadi pusat CCS di Asia Tenggara,” ungkap Nicke.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)

Pertamina dan ExxonMobil berkolaborasi mengembangkan CCS atau penangkapan dan penyimpanan karbon di Laut Jawa


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News