PSBB TTH

Oleh: Dahlan Iskan

PSBB TTH
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pabrik seperti itu cita-cita lama saya. Agar ekspor kita lebih bisa digalakkan. Dan agar penggunaan kimia bisa berkurang --misalnya untuk popok bayi. Selama ini kimia banyak digunakan karena fasilitas seperti ini tidak ada. Padahal di Tiongkok --yang gila ekspor itu-- setiap kota pasti memilikinya. Di satu kota Shanghai saja ada 50-an fasilitas irradiasi.

Kembali ke PSBB.

Ups...

Ketaatan saya rasanya hanya 87 persen. Sudah lebih tinggi dari rata-rata 70 persen tadi. Saya total makan di rumah --kebetulan istri hobi masak. Cukur rambut pun oleh anak wedok --sekalian agak digundul.

Jadi, diperpanjang atau tidak?

Di Tiongkok memang sudah nyaris tidak ada lagi penderita baru. Beberapa hari terakhir ini. Namun, panti pijat, nightclub, dan bioskop masih wajib tutup. Selebihnya sudah bebas.

Di banyak negara juga sudah dilonggarkan. Meski penderita baru masih cukup banyak. Di Rusia memang masih tinggi --tapi jumlah yang meninggal tidak banyak.

Tinggal Brazil yang masih mengkhawatirkan. Seperti di Amerika, sikap presidennyalah yang dianggap sebagai gara-gara.

Orang mampu juga ingin PSBB diperpanjang. Yang menginginkan tidak diperpanjang adalah yang ekonominya pas-pasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News