Liga Champions

PSG Vs Napoli: Tuan Rumah Senang Carlo Ancelotti Kembali

PSG Vs Napoli: Tuan Rumah Senang Carlo Ancelotti Kembali
Carlo Ancelotti. Foto: AFP

jpnn.com, PARIS - Pelatih Napoli Carlo Ancelotti pernah jadi pahlawan buat Paris Saint-Germain (PSG). Ya, kehadiran Ancelotti di Camp des Loges pada musim panas 2011 mengawali dominasi Les Rouge et Bleu di Prancis dan Eropa.

Mulai dari comeback ke Liga Champions setelah absen tujuh musim dan mengakhiri penantian 18 musim juara Ligue 1 pada 2012-2013.

Sayangnya, Carletto bak kehilangan harga dirinya setelah “pulang” ke Parc des Princes, Paris. Sekali Ancelotti kembali ke Paris melawan anak buahnya bersama Bayern Muenchen, di fase grup Liga Champions 2017-2018 dia dipermalukan dengan kekalahan tiga gol tanpa balas. Nah, dia akan kembali ke Paris untuk kedua kalinya dini hari nanti WIB.

Bedanya, kali ini Ancelotti datang bersama Napoli dalam matchday 3 fase Grup C Liga Champions. ''Senang bertemu lagi dengannya. Dia telah memulai eranya di Napoli seperti pada saat kali pertama datang ke sini. Dia sudah merangkai sukses di Napoli,'' ucap centre back PSG Marquinhos seperti dikutip Itasportpress.

Marquinhos juga ada termasuk dalam skuat yang mempermalukan Ancelotti saat itu. Di antara proyeksi starting eleven dini hari nanti WIB, delapan pemain di antaranya tidak berubah. ''Bagi kami, dia itu seperti guru. Tapi, itu dulu. Tentu kali ini kami ingin mengalahkannya lagi,'' tambah bek berkebangsaan Brasil itu.

Bedanya, pertahanan tim asuhan Ancelotti tak sebobrok Bayern dalam tiga laga sebelum melawat ke Paris saat itu. Bayern kebobolan dua gol. Sementara, Marek Hamsik dkk tengah on fire dalam bertahan. Napoli masih clean sheet dalam tiga laga beruntun. Sekali clean sheet lagi, maka itu jadi capaian terbaik pertahanan Ancelotti di awal-awal musim.

Dua matchday Liga Champions -lawan Crvena Zvezda (19/9) dan Liverpool (4/10), tidak sekali pun David Ospina memungut bola dari gawangnya. Ancelotti saat diwawancarai majalah France Football menyebut PSG sekarang sudah berbeda seperti eranya. Selama rezimnya, gaya main PSG lebih bertumpu pada counter attack.

Sementara di tangan Thomas Tuchel lebih memainkan possession football. ''Selama saya di sana, mereka (PSG) gagal mengadopsi permainan yang saya inginkan. Meski demikian, saya senang melihat klub ini berkembang jadi salah satu klub terbaik di Eropa,'' tutur Ancelotti.

Saat kembali ke Paris bersama Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti dipermalukan tiga gol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News