PSI Kota Bandung Serang Wali Kota Oded, Jleb

PSI Kota Bandung Serang Wali Kota Oded, Jleb
Wali Kota Bandung Oded M Danial. ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung

Kemudian, alokasi modal Kota Bandung yang hanya 9,4 persen atau Rp 626 miliar, jauh dari kondisi ideal yang harusnya mencapai 30 sampai 40 persen.

"Bagaimana caranya benahi Kota Bandung? Ya secara anggaran harus lebih besar untuk belanja modal, untuk pembangunan kolam retensi, pembangunan gorong-gorong yang lebih besar, tol-tol air. Hal-hal seperti itu yang kami inginnya dimasukkan dalam RAPBD, tetapi justru ini kami lihat sebaliknya," terangnya.

Dia juga mengkritisi postur RAPBD 2022 Kota Bandung yang 37 persen akan dihabiskan untuk belanja pegawai, jauh melebihi anggaran belanja modal.

Terlebih, ada rencana kenaikan tunjangan perumahan pejabat DPRD sebesar Rp 20 juta.

"Postur belanja pegawai di atas 30 persen itu enggak bagus, yang harusnya dibesarkan itu postur belanja modal, bahkan yang disarankan belanja modal itu 30 persen," ujarnya.

Senada dengan Christian, akademisi sekaligus budayawan Bandung Budi Dalton melihat Bandung seperti kehilangan tujuan. Alih-alih kian maju, Bandung justru melangkah mundur.

"Kalau pesawat autopilot, dia tetap tahu tujuannya ke mana, walaupun pilotnya tidur tahu tujuannya ke mana. Kalau Bandung enggak tahu tujuannya ke mana, kayaknya bukan autopilot, tetapi dreaming pilot, dia bermimpi seolah-olah yang dia mimpikan itu terjadi di Bandung," ujar Budi.

Pekan lalu, tiga legislator PSI di DPRD Kota Bandung melakukan interupsi dan memutuskan untuk walkout dalam RAPBD 2022.

PSI Kota Bandung kritisi kepemimpinan Oded M Danial selama menjabat wali kota yang disebut kondisi Bandung mengalami kemunduran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News