PSI: Nasionalisme Tidak Dibangun dengan Menyanyikan Indonesia Raya di Bioskop

PSI: Nasionalisme Tidak Dibangun dengan Menyanyikan Indonesia Raya di Bioskop
Ketua Umum PSI Grace Natalie di Festival 11 Yogyakarta. Foto: Ist

jpnn.com, YOGYAKARTA - PSI membuktikan bahwa mereka tak cuma kritis terhadap oposisi. Partai anyar itu juga tak ragu mengkritik pemerintah dan partai-partai lama di barisan pendukung Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Grace PSI Kecam Lembeknya Kaum Nasionalis terhadap Intoleransi

Dalam pidaotnya di Festival 11 Yogyakarta, Ketua Umum PSI Grace Natalie menyindir Kemenpora yang sempat mewajibkan penonton bioskop menyanyikan Indonesia Raya sebelum film dimulai. Menurut dia, itu bukan cara yang tepat untuk membangun nasionalisme.

“Nasionalisme PSI tidak akan dibangun dengan cara mewajibkan orang menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum menonton film di bioskop,” tegas Grace di hadapan sekitar 2.000 kader PSI yang memadati Graha Pradipta Jogja Expo Center, Senin (11/2) malam.

Grace mengatakan, nasionalisme akan tumbuh di hati masyarakat jika mereka percaya kepada penyelenggara negara. Termasuk para politikus di parlemen yang selama ini mengaku sebagai wakil rakyat.

BACA JUGA: Grace Natalie Kecam Fenomena Normalisasi Intoleransi

Dengan tegas Grace mengatakan, kepercayaan tidak akan pernah tumbuh di atas politik yang korup. “Bagaimana mungkin orang akan bersatu jika dia merasa dikhianti? Kalau uang pajaknya secara sistematis dicuri, dikorupsi oleh orang yang mengaku sebagai wakilnya?” ucap dia.

“Nasionalisme, bagi PSI harus didirikan di atas politik yang bersih. Karena kami percaya persatuan nasional harus dibangun atas dasar trust,” tegas Grace disambut tepuk tangan kader dan simpatisan PSI. (dil/jpnn)


PSI menyindir program Kemenpora yang mewajibkan penonton bioskop menyanyikan Indonesia Raya sebelum film dimulai


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News