PSSI Gandeng Polri untuk Kartu Merah Mafia Bola, Mungkinkah?

PSSI Gandeng Polri untuk Kartu Merah Mafia Bola, Mungkinkah?
Ketum PSSI Erick Thohir (kiri) menggelar konferensi pers bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit (tengah) dan Menpora Zainudin Amali (kanan). Foto: PSSI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan tak ada ruang bagi mafia di sepak bola di Indonesia.

Erick pun menggandeng Polri untuk membuat para mafia tak memiliki ruang gerak di tanah air.

Dalam jumpa pers bersama Menpora Zainudin Amali dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Erick menegaskan bahwa mafia harus dibuang jauh-jauh dari lapangan hijau.

"Kami vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepak bola kita sulit berkembang selama mafia pengatur skor belum ditendang," katanya.

Menurut Erick, mafia ini yang berbahaya ialah di dalam dan akarnya, bukan di permukaan saja. Karena itu, dia berharap kerja sama dengan Polri bisa mencabut mafia bola sampai ke akar-akarnya. Harus ada efek jera.

"Kami tidak boleh takut! Hukumannya bertingkat, kalau perlu, seumur hidup di-blacklist dari sepak bola, biar jera," tandasnya.

Kerja sama PSSI dengan kepolisian dalam mengadang mafia di sepak bola Indonesia sejatinya bukan hanya terjadi saat ini.

Pada era Ketua Umum PSSI M Iriawan, juga sudah ada kerja sama sehingga terbentuk Satgas Antimafia Bola. Sayang, itu tidak berlanjut sehingga pada dua musim terakhir, isu soal mafia bola kembali muncul ke permukaan.

PSSI menggandeng Polri untuk mencabut mafia bola sampai ke akar-akarnya. Mungkinkah berhasil di era Erick Thohir?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News