PT PGE Butuh Investasi Rp 33 Triliun

PT PGE Butuh Investasi Rp 33 Triliun
PT PGE Butuh Investasi Rp 33 Triliun
Kondisi global tersebut sangat menguntungkan bagi PGE guna mengembangkan geothermalnya. Banyak investor yang siap mendanai proyek PGE. Belum lagi bila dikaitkan dengan 10.000 MW tahap dua, di mana sebanyak 4.733 MW harus dipasok oleh panas. "Dari jumlah tersebut, Pertamina sampai dengan 2014 memasok 30 persen panas bumi," ungkap Abadi pula.

Namun, meski minat investasi panas bumi cukup tinggi, Abadi pun mengingatkan bahwa realisasi investasi itu akan sangat bergantung dengan nilai keekonomian dari geothermal. Kenyataannya, sampai kini belum ada harga patokan sendiri (HPS), hingga menyulitkan perhitungan keekonomian pengembangan.

Dari hasil perhitungan PGE dengan mempertimbangkan faktor teknis di hulu, Pertamina mengusulkan kepada pemerintah untuk menentukan harga tertinggi dan terendah (HET) listrik dari panas bumi itu antara USD 0,87–0,97 per Kwh. Untuk daerah yang infrastrukturnya lengkap, harganya bisa USD 0,8, tetapi untuk daerah yang sulit tentu harganya semakin meningkat hingga USD 0,97.

"Untuk daerah Kemojang misalnya, bisa saja harganya USD 0,87. Tetapi untuk di Ulu Belu, bisa USD 0,88. Sedangkan untuk Lahendong yang posisinya di hilir, idealnya USD 0,97," imbuh mantan Vice President Komunikasi Pertamina itu.

JAKARTA - Setelah masuk sebagai salah satu program 100 hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), panas bumi (geothermal) kini menjadi primadona

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News