PTM di Jatim Terhambat, Ternyata Ini Sebabnya

jpnn.com, SURABAYA - Meski pemerintah sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan, beberapa kabupaten/kota yang masuk dalam PPKM Level 2 dan 3 masih terkendala vaksinasi guru.
Padahal, vaksinasi tersebut sebagai syarat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Saat ini di Jatim tercatat baru 88,48 persen yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan 77 persen untuk dosis kedua.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta bupati/wali kota untuk memprioritaskan vaksinasi bagi pelajar dan guru.
"Amannya, anak-anak dan guru divaksin agar lebih tenang saat melaksanakan PTM," kata dia, Senin (30/8).
Kendati demikian, Khofifah mengingatkan agar tidak bergantung pada vaksinasi yang dilakukan di sekolah. Sebab, titik-titik penyuntikan sudah tersebar di banyak tempat dan dapat diakses siapa pun.
"Kalau ada tempat vaksinasi di wilayah sekitar, murid dan guru bisa langsung berpartisipasi. Apabila menunggu akan membutuhkan waktu lama dan tidak semua sekolah dapat mengadakannya," tutur dia.
Khofifah berpesan ketika PTM sudah berjalan jangan sampai abai terhadap protokol kesehatan apalagi adanya kenaikan kasus yang baru berasal dari lingkungan sekolah.
Dia berharap agar PTM ke depannya bisa terlaksana 100 persen untuk semua jenjang pendidikan di seluruh daerah.
Khofifah meminta agar guru dan murid tidak bergantung vaksinasi di sekolah, mereka bisa memanfaatkan fasilitas di wilayah sekitar
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- Kolaborasi Hexahelix Dinilai Penting untuk Pengembangan Ekraf di Jatim
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- Jatim Sumbang 25 Persen Laju Tanam Padi Nasional, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang