PTN Abaikan Nilai Unas karena Marak Kecurangan

PTN Abaikan Nilai Unas karena Marak Kecurangan
PTN Abaikan Nilai Unas karena Marak Kecurangan

"Khusus di kampus saya (UNY), sampai sekarang belum ditetapkan apakah nilai unas akan dipakai untuk pertimbangan kelulusan SNM PTN," paparnya. 

Pihaknya menunggu perkembangan pengusutan kebocoran soal ujian di Lamongan. Jika nilai unas siswa dari Jatim, khususnya Lamongan, dipakai pertimbangan masuk SNM PTN, menurut Rochmat tidak fair. Sebab, siswa dari daerah lain bisa jadi mengerjakan unas dengan jujur dan sungguh-sungguh. Tidak bisa dibandingkan secara head to head antara nilai unas 9 di Jatim dengan nilai unas 7 di Jogjakarta. 

"Bisa jadi nilai 7 di Jogjakarta itu lebih bagus, karena selama ini tidak terdengar ada kecurangan unas di Jogjakarta," jelasnya.

Rochmat sangat prihatin sekaligus kecewa terhadap kasus pelanggaran unas di Lamongan. Padahal kalangan PTN sudah mewanti-wanti jajaran panitia unas untuk bekerja dengan jujur. 

"Tetapi nyatanya para guru dan kepala sekolah seperti itu. Berbuat pelanggaran demi mengejar nilai unas tinggi," tandasnya.

Tahun ini adalah penyelenggaraan SNM PTN pertama yang menggunakan nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan. Namun, di kalangan rektor PTN masih ada yang belum percaya terhadap kejujuran pelaksanaan unas. 

"Jadi, jangan disalahkan jika masih ada PTN yang tidak memakai nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN," katanya.(wan/ca)

 


JAKARTA - Maraknya kecurangan dalam ujian nasional (unas) SMA di Jawa Timur (Jatim) bisa berdampak serius. Sikap Majelis Rektor Perguruan Tinggi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News