Puan Mengingatkan Soal Ancaman dari Serangan Siber

Puan Mengingatkan Soal Ancaman dari Serangan Siber
Ketua DPR RI Puan Maharani saat memberikan kuliah umum kepada Perwira Siswa (Pasis) Angkatan ke-58 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Sesko AU), Senin (28/6/2021). ANTARA/HO-DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pentingnya mengantisipasi terjadinya serangan siber.

Untuk itu Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu untuk terus meningkatkan pertahanan.

Puan beralasan Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, karena itu rentan akan serangan siber.

"DPR RI berkomitmen tinggi melalui fungsi anggaran, legislasi maupun pengawasan, untuk ikut mendukung upaya membangun kekuatan TNI dalam melaksanakan pertahanan negara, pembangunan postur pertahanan militer dengan pemilihan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang mutakhir, baru, dan sesuai dengan kebutuhan," ujar Puan dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (28/6).

Puan menyatakan pandangannya saat memberikan kuliah umum kepada Perwira Siswa (Pasis) Angkatan ke-58 Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Sesko AU).

Dia mengatakan, TNI membutuhkan sistem pertahanan negara yang memiliki strategi geopolitik, dukungan sumber daya manusia, sarana dan prasarana alutsista mumpuni untuk mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan serta kedaulatan negara.

Menurut dia, pertahanan negara, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 34/2004 tentang TNI, disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dia mengutip laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terjadi 9.749 kasus peretasan situs dan 90.887 kebocoran data dari aktivitas malware pencuri informasi di Indonesia pada 2020.

“Serangan siber muncul sebagai ancaman baru terhadap pertahanan Indonesia dari aspek militer dan nirmiliter."

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan soal ancaman dari serangan siber yang perlu diantisipasi.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News