Puan Sebut Bung Karno & KH Wahab Hasbullah Berperan di Balik Munculnya Istilah Halalbihalal

“Mendengar saran itu, Bung Karno menyanggah dan menganggap silaturahmi memang sudah biasa dilakukan umat Islam tiap lebaran,” ujar Puan.
KH Wahab pun akhirnya mengusulkan istilah halalbihalal pada Bung Karno. KH Wahab saat itu menganggap para elite politik tidak mau bersatu karena mereka saling menyalahkan.
“Saling menyalahkan itu kan dosa. Dosa itu haram, supaya mereka tidak punya dosa maka harus dihalalkan sehingga silaturahim nanti kita pakai istilah halalbihalal,” ujar KH Wahab kepada Bung Karno kala itu.
Dari saran KH Wahab itulah, kemudian Bung Karno pada hari raya Idulfitri mengundang semua tokoh politik untuk datang ke Istana Negara.
Acara silaturahim itu kemudian diberi tajuk halalbihalal.
Sejak saat itulah instansi-instansi pemerintah yang merupakan orang-orang Bung Karno menyelenggarakan halalbihalal, yang kemudian diikuti juga oleh masyarakat secara luas.
"Jadi, Bung Karno bergerak menyebarkan istilah halalbihalal lewat instansi pemerintah, sementara KH Wahab menggerakkan warga melalui institusi nonformal," kata Puan.
Istilah halalbihalal pun akhirnya masih terus dipakai sampai hari ini sebagai kegiatan rutin dan budaya Indonesia setiap perayaan Idul Fitri.
Halalbihalal adalah istilah yang muncul setelah pertemuan antara Presiden pertama RI Soekarno dan ulama pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbulla.
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh
- Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia di Atas Panggung saat Sambutan
- IKA UB 2025 Kumpulkan Donasi Rp 1 Miliar untuk Dana Abadi Kampus Saat Berhalalbihalal
- Gelar Halalbihalal Nasional, Alumni Universitas Janabadra Teguhkan Semangat Kampus Kebangsaan
- DPC Peradi Jakbar Gelar Halalbihalal Untuk Jaga Silaturahmi Advokat
- Halalbihalal UNTAR 2025 Merajut Harmoni, Menyongsong Kemenangan dalam Keberagaman