Puasa 9 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Dianjurkan

Puasa 9 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Dianjurkan
Kemenag menjamin konsumsi bagi jemaah calon haji Indonesia di Madinah terpenuhi. Ilustrasi. Foto Antara/Nikolas Panama

Namun kebanyakan ulama menggunakan hadis di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Dzulhijjah. Hal ini terlihat dalam pembuatan judul bab hadis tersebut.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan: Hadis ini menjadi dalil keutamaan puasa 10 hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amal saleh.

Kendati disebutkan puasa 10 hari dalam hadis di atas, ini bukan berarti pada tanggal 10 Dzulhijjah juga dianjurkan puasa. Malah puasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan IdulAdha.

Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan: 

Yang dimaksud 10 hari di sini ialah 9 hari, terhitung dari tanggal 1 Dzulhijjah.

Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapa pun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Dzulhijjah khususnya puasa 9 hari di awal bulan.

Dalam hadis lain, mereka bertanya kepada Rasul SAW: Apakah jihad juga tidak sebanding dengan beramal pada 10 hari tersebut?

Rasul menjawab: Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah (mati syahid). (HR Ibnu Majah).

Hadis di atas menunjukkan beramal apa pun di 10 hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan.

Sumber NuOnline

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News