Puji Tuhan...Ketiga Jenazah Napi Mati Tersenyum Semua

Puji Tuhan...Ketiga Jenazah Napi Mati Tersenyum Semua
Suhendro Putro menunjukkan peti yang disiapkan bagi narapidana yang akan dieksekusi mati di tempat kerjanya di kompleks Gereja Kristen Jawa (GKJ), Jalan dr Wahidin, Cilacap, Kamis (19/2). Foto: Ariski/Jawa Pos/JPNN

Namun, ketegangan sempat muncul. Sebab, perusahaan itu tidak bisa menyediakan dua peti mati dalam hitungan 24 jam. Suhendro pun dibuat bingung dengan kondisi tersebut. Dari pagi hingga petang dia mendatangi satu per satu perajin peti mati yang ada di Cilacap. Lagi-lagi mereka menyatakan tidak sanggup bila diminta menyediakan peti mati dalam satu hari. Untung, ada kerabat yang memberikan informasi bahwa Gereja Kemal Injil Indonesia Cilacap mempunyai stok peti mati.

”Langsung saya beli dua peti mati itu,” paparnya.

Esoknya, lima peti mati itu pun langsung dikirim ke Nusakambangan dan disiapkan di dekat lokasi eksekusi.

Suhendro menyatakan, peti yang digunakan untuk terpidana mati tidak ada yang spesial. Sama dengan peti yang digunakan untuk tahanan yang meninggal karena sakit. Yang berbeda adalah peti untuk jenazah muslim dan nasrani. Untuk nasrani, peti dilengkapi tanda salib. Untuk ukurannya, ada dua tipe, yakni normal dan jumbo.

Peti berukuran normal digunakan untuk terpidana mati asal Indonesia dan Asia. Sebab, tinggi badannya biasanya sama. Peti yang jumbo rata-rata digunakan untuk terpidana mati dari negara-negara yang mempunyai struktur tubuh tinggi dan besar.

"Misalnya, orang Nigeria yang tubuhnya tinggi-tinggi," ucapnya.

Agar tidak salah tipe peti, terpidana yang akan dieksekusi harus menjalani pengukuran tinggi badan lebih dulu. Suhendro sendiri yang mengukur. Dia pernah mendapat pengalaman unik ketika lapas memesan peti untuk tahanan dari Belanda. Saat itu, dia yakin peti yang digunakan berukuran jumbo. Setelah meluncur ke lapas dan jenazah dibaringkan ke dalam peti, ternyata tidak cukup.

"Akhirnya, terpaksa peti kami panjangkan,’’ ungkapnya.

BANYAKNYA narapidana mati di Nusakambangan memberikan lahan bisnis bagi Suhendro Putro. Sejak sepuluh tahun lalu dia menjadi langganan pihak lembaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News