Pujian Ketua KOI untuk Menpora, Pastikan Tak Ada Lagi Double Penganggaran
“Anggaran itu diberikan secara umum dan itu bisa digunakan untuk event apa saja. Nah, itu digunakan untuk kegiatan mana dan ke mana, itu tentu di dalam perencanaan administrasi tidak ada masalah. Dan di dalam penganggaran, kami juga harus mempersiapkan diri untuk Asian Games dan Asian Para Games di 2022 nanti," tuturnya.
Model penganggaran seperti ini tentu saja bisa membuat cabor tenang, karena mereka bisa fokus untuk terus berlatih dan tak terpaku kepada satu event tertentu untuk mata anggarannya.
"Dari awal saya sudah sampaikan sebagian besar atau cabor-cabor itu akan ikut juga di Asian Games. Nah, kami jalan saja secara paralel tetapi tidak akan terjadi double penganggaran, karena kami nggak mau itu, kami jaga betul soal itu," tegas Politikus asal Partai Golkar tersebut.
Proses tersebut menurut Amali tak bisa dilepaskan dari lahirnya desain besar olahraga nasional (DBON) yang sasaran utamanya ialah prestasi di ajang olahraga terakbar sejagat, Olimpiade.
"Jadi Olimpiade itu menjadi sasaran utama kami dan ini adalah kali yang pertama. Nah, sehingga untuk Asian Games, SEA Games dan kejuaraan-kejuaraan yang di bawahnya itu kami jadikan sebagai sasaran antara dan sekaligus untuk menguji kekuatan kami untuk masuk ke Olimpiade," tandasnya. (dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Ketua KOI Raja Sapta Oktohari terkejut dengan model penganggaran baru di Kemenpora. Pelatnas pun terbantu dan bisa jalan terus.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Menpora Dito Dukung Voice of Baceprot Tampil di Festival Musik Paling Bergengsi di Dunia
- Raja Sapta Oktohari Yakin Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade
- PPPK Harus Bisa Menjaga Loyalitas dan Integritas Saat Bertugas
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Donna Agnesia Yakin Kehadiran Red Sparks Bisa Membangkitkan Minat Anak Muda terhadap Voli