Pulang dari Afrika, Pria Kanada Diduga Kena Ebola

Pulang dari Afrika, Pria Kanada Diduga Kena Ebola
Pulang dari Afrika, Pria Kanada Diduga Kena Ebola

jpnn.com - VIRUS mematikan Ebola menggegerkan Kanada. Seorang yang diketahui baru pulang dari plesiran di Afrika dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit. Dia menderita gejala mirip penderita Ebola. Kini, pria tersebut tengah diisolasi di Saskatoon, kota terbesar di Provinsi Saskatchewan, Kanada. 

Direktur Kesehatan Provinsi Saskatchewan Dr Denise Werker mengatakan pasien itu baru tiba dari Liberia. Namun dia enggan merinci berapa lama pria itu berada di Liberia. 

Meski begitu, Werker mengatakan masyarakat tidak perlu panik dengan dugaan pria itu telah terjangkit ebola. 

Menurut Werker, pria itu kini aman dalam isolasi. "Ini tidak beresiko untuk masyarakat umum," kata Werker seperti dikutip BBC. 

Kata dia, orang yang paling beresiko dengan penyakit ini adalah orang-orang yang berkontak langsung dengan hewan-hewan liar di Afrika. Selain itu pihak lain yang beresiko tertular adalah orang atau paramedis yang sehari-hari menangani orang-orang terjangkit virus ebola. 

Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama. Biasanya orang yang terjangkit akan mengalami muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar serta demam hebat. 

Bahkan menurut beberapa sumber, penyakit ini memiliki masa inkubasi antara 2 sampai 21 hari dengan harapan hidup 0 persen. Artinya, orang yang positif terjangkit virus ini hampir dipastikan akan meninggal. 

Penyakit yang diambil dari nama sebuah sungai di Kongo itu biasanya ditularkan dari hewan liar ke manusia. Bisa juga antar manusia dengan kontak langsung. Di antaranya melalui feses, keringat atau hubungan seksual. Bahkan bisa juga menular saat menangani manangani mayat pengidap ebola tanpa alat perlindungan. 

VIRUS mematikan Ebola menggegerkan Kanada. Seorang yang diketahui baru pulang dari plesiran di Afrika dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit. Dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News