Puluhan Hektar Kebun Warga Diamuk Gajah
Sabtu, 23 Februari 2013 – 10:15 WIB
Gajah liar itu dikabarkan berkeliaran pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB hingga pagi. Penduduk kerap melihat binatang itu keluar dari kebun petani saat menjelang pagi. Kondisi ini semakin meresahkan masyarakat Namo Buaya. Sebab masyarakat ketakutan dan dikhawatirkan gajah memasuki permukiman penduduk, pasalnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk.
Masyarakat berharap kepada pihak terkait dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera turun tangan untuk menangkap gajah yang sudah menganggu omset pendapatan para petani yang bersumber dari hasil kebun.
Sebab, kata Makdin, jika keluhan petani ini tidak disahuti oleh pihak terkait dan BKSDA, maka dikhawatirkan masyarakat akan memilih jalan pintas dan cepat dengan meracun binatang peliharaan itu.
"Dulu konflik gajah dengan manusia di daerah ini juga pernah terjadi namun sempat mereda dalam beberapa bulan. Tapi sekarang kembali terjadi," ujarnya.
SUBULUSSALAM-Puluhan hektar kebun masyarakat di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, rusak akibat diamuk seekor gajah liar.
BERITA TERKAIT
- 4 Jemaah Haji Asal Jawa Barat Meninggal Dunia di Tanah Suci
- Dispora Solo Dapat Alokasi Dana Hibah UEA Rp 55,1 Miliar
- Bocah Hilang Tenggelam di Sungai Kuala Anak Mandah, Basarnas Bergerak
- Penjual Hewan Kurban di Palembang Mulai Banjir Pesanan
- PPA-JIEP Kembangkan Desa Sriharjo Jadi Destinasi Wisata Pertanian Terintegrasi
- Penjelasan Siswanto soal Penggeledahan Kantor BPKD Aceh Barat terkait Korupsi Pajak