Puluhan Ribu Sak Limbah Beracun Bertebaran di 3 Kecamatan

Puluhan Ribu Sak Limbah Beracun Bertebaran di 3 Kecamatan
Aktivis Ecoton mengambil sampel di timbunan limbah beracun di Desa Sukosari, Jogoroto, Jombang, kemarin (6/4). NASIKHUDDIN/Jawa Pos Radar Jombang

’’Proses peleburan dross aluminium itu kan menggunakan bahan tambahan berupa flux garam KCl dan NaCl. Pencuciannya menggunakan larutan asam sulfat dan diikuti dengan asam amonia,’’ jelas Prigi.

Bahan-bahan itulah, lanjut dia, yang menghasilkan limbah asalum yang berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, dan air permukaan jika tidak dikelola dengan benar. ’’Semakin rendah kandungan aluminium dalam dross, semakin besar jumlah asalum yang dihasilkan,’’ katanya.

Limbah-limbah itu bisa didapat dengan gratis. Hanya perlu membayar biaya pengangkutannya. ’’Satu ritnya itu dihargai Rp 250 ribu,’’ ungkap Hadi.

Di Dusun/Desa Sidokampir, berkarung-karung limbah itu digunakan untuk tanggul Sungai Gunting yang bermuara ke Sungai Brantas. Warga menyukainya karena sifat cepat kerasnya limbah tersebut.

Faktor lain karena gratis. Tinggal bayar truknya. ’’Sekarang jalannya juga lebih enak dan tanggulnya lebih kuat. Kalau bau, kan bisa hilang sendiri,’’ ucap Ridho enteng.

Punden yang diuruk dengan bahan berbahaya di Desa Sukosari itu juga sejatinya bukan sembarang punden. Selain ada makam sesepuh desa, ada struktur batu bata merah kuno dan yoni yang diyakini warisan era Majapahit.

Karena itu, BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur di Trowulan ikut menyesalkan kondisi Situs Sentono, nama punden tersebut. ’’Sedikit banyak jelas ada pengaruhnya karena kaitannya dengan limbah,’’ kata Widodo, Kasi Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan BPCB Jatim, kemarin (6/4).

Menurut dia, tumpukan limbah itu akan memengaruhi struktur bangunan. Terlebih jika lokasinya dekat dengan benda cagar budaya. Minimal struktur tersebut bakal rusak. ’’Misal sebuah cagar budaya seperti candi ternyata dibuangi limbah, pasti akan berpengaruh pada keberadaan bangunan itu. Bangunannya akan cepat rusak,’’ imbuhnya.

Puluhan ribu sak limbah beracun bertebaran di tiga kecamatan di Jombang, Jatim, digunakan untuk fondasi warung hingga menguruk situs purbakala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News