Puluhan Warga Pontianak Alami Penyakit Kulit Gatal-gatal, Ternyata Ini Penyebabnya

"Penyakit kulit yang disertai gatal-gatal itu disebabkan kutu atau tungau, yakni hewan kecil itu masuk ke jaringan kulit penderita, dan bila terkena akan timbul rasa gatal hingga bernanah," ujarnya.
Menurut dia, jika dalam kondisi seperti itu, maka pengobatannya membutuhkan waktu.
Dia menambahkan, jika digaruk maka akan menyebabkan luka dan infeksi sehingga bisa sampai bernanah.
Martiningsih menjelaskan keberadaan kutu maupun tungau itu disebabkan pola hidup yang tidak bersih, seperti sanitasi yang tidak baik.
"Kemudian kutu dan tungau itu menempel di kasur, seprai, maupun handuk, sehingga penularannya bisa dari orang ke orang, atau hewan ke orang, misalnya melalui kucing," ungkapnya.
Dia menambahkan, di lokasi masyarakat yang terkena penyakit kulit scabies sudah tersedia PDAM, tetapi warga masih menggunakan air parit.
"Jadi selain pengobatan, kami juga melakukan penyuluhan terkait pola hidup bersih dan imbauan hindari berkumpul, selain itu kepatuhan terhadap protokol kesehatan juga untuk mencegah penularan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, penanganan yang dilakukan dalam kasus penyakit kulit di Gang Pisang Barangan yakni melakukan pengobatan massal dan melakukan penyuluhan higyene dan sanitasi.
Inilah penyebab penyakit kulit gatal-gatal yang diderita puluhan warga di Kota Pontianak.
- Penyidik KPK Meluncur ke Kalimantan Barat, Sejumlah Tindakan Diambil
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Cerita Ketua RT soal Keluarga dr. Priguna di Pontianak
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Dukung Keberagaman Budaya, Dairy Champ Hadirkan Atraksi Naga 40 Meter di Cap Go Meh