Punya Bini Muda, si Kakek Pengin Kembali Perkasa

Saat masih bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Irwan kerap berkeliling NTB, guna sosialisasi program Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
“Dari hasil berkeliling itu saya sering temui di kampung-kampung orang bekam pakai tanduk,” terangnya.
Bekam menggunakan tanduk ini relatif berbahaya. Sebab selain tidak steril, cara menyedot darah juga melalui tarikan nafas tabib.
“Padahal darah itu darah kotor, masuk ke mulut tabib, ya penyakit pasien rentan bersarang atau pindah ke dia,” ujarnya.
Tetapi sejak ada perkembangan teknologi alat bekam, Irwan mengaku tertarik mempelajarinya.
Ia pun telah menyembuhkan ribuan orang. Dari yang penyakit baru sampai menahun.
"Saya punya pengalaman menarik, mengobati kakek 61 tahun yang kurang gairah seksnya,” tuturnya.
Ia menyebut, pasiennya itu dari Pengadang, Lombok Tengah. Tanpa ragu, ia pun menuturkan persoalannya pada Irwan. “Ia ingin jantan di ranjang,” ungkapnya.
Sepi. Tidak ada orang di teras rumah. Tetapi gerbang menganga. Itu menandakan praktik bekam sudah mulai dibuka.
- Tes PPPK Tahap 2 Mataram Ditunda, Ini Penyebabnya
- 91 CPNS dan 553 PPPK Mataram Formasi 2024 Terima SK, Begini Pesan Wali Kota Mohan
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Kemenag: 7 Calon Jemaah Haji Asal Kota Mataram Meninggal Dunia
- Seusai Nonton Balap Liar, Warga Dianiaya Geng Motor
- Pria di Sindangkerta Lakukan Penyiraman Air Keras kepada Istri, Ini Masalahnya