Punya Properti sejak Muda, Why Not?

Punya Properti sejak Muda, Why Not?
Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Pria 35 tahun itu ingin mengajak generasi muda semakin aware terhadap keuntungan sektor properti. ’’Pertumbuhan properti tiga kali lipat daripada tingkat inflasi. Bila dipersentase, kenaikannya bisa mencapai 20–25 persen. Rata-rata dalam setahun 15–20 persen,’’ urainya.

Dalam tiga tahun belakangan, profil customer pun semakin muda. ’’Lebih dari 50 persen berusia kurang dari 35 tahun. Pasangan baru, profesional muda. Ada yang berusia 25-an, masih lajang, sudah mulai menabung properti,’’ lanjut pria asal Surabaya itu.

Yang tidak kalah menarik dicermati, peran perempuan sebagai decision maker. Baik yang sudah menikah maupun yang masih lajang. Pada perempuan lajang, kemandirian finansial menjadi alasan kuat untuk memiliki aset properti pribadi sebelum menikah. Ketika sudah menikah, bisa saling men-support dengan pasangan.

Menurut perencana keuangan Fauziah Arsiyanti SE MM ChFC, fenomena tersebut sangat menggembirakan. Awareness untuk berinvestasi sejak muda harus ditularkan kepada lingkungan sekitar. Kecenderungannya, bila melihat teman sudah mulai menabung properti, yang lain akan tergerak untuk mengikuti jejaknya.

Lantas, seberapa besar alokasi dana yang bisa ditabung ke properti? Independent financial advisor dari Fahima Advisory tersebut mengungkapkan, tidak selalu menggunakan persentase baku jumlah cicilan maksimal 30 persen dari pendapatan.

’’Breakdown dulu kebutuhan utama serta dana darurat. Apabila sanggup menyisihkan 50 persen untuk dialihkan untuk investasi properti, boleh saja. Asalkan, itu tidak mengganggu pos-pos main needs,’’ ujarnya.

Meski risiko investasi properti cenderung kecil, tetap harus dipertimbangkan banyak hal sebelum membuat keputusan. Di antaranya, lokasi serta kemudahan akses, developer menyangkut konsep dan struktur bangunan, perizinan, kepemilikan, dan fasilitas yang diberikan, serta prospek.

Mengenai pilihan untuk membeli tanah, rumah, atau apartemen, disesuaikan selera dan kebutuhan.

MEMILIKI aset properti, misalnya apartemen, rumah, atau tanah, selagi muda bukan hal mustahil. Baik bagi yang sudah berkeluarga maupun lajang. Baru-baru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News