Pusvetma Targetkan Produksi 1 Juta Vaksin Lokal Penyakit Mulut dan Kuku Tahun Ini

Pusvetma Targetkan Produksi 1 Juta Vaksin Lokal Penyakit Mulut dan Kuku Tahun Ini
Gerak cepat Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan vaksin PMK. Foto: Dokumentasi Kementan

Indonesia memiliki catatan baik dalam pembebasan PMK. Setelah berjibaku sekitar 100 tahun, pada 1990 Indonesia akhirnya dinyantakan bebas dari penyakit berkuku genap itu. Peran Pusvetma Surabaya amat sentral saat itu.

Edi mengatakan agar jumlah produksi vaksin lokal bisa ditambah, Pusvetma berencana menggandeng pihak swasta dalam produksi vaksin lokal. "Untuk peningkatan kapasitas produksi, kami kerjasamakan dengan swasta," kata dia.

Dia menambahkan soal pendistribusian vaksin kreasi Pusvetma akan mengikuti instruksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan selaku otoritas veteriner nasional.

Bersamaan dengan vaksin produksi lokal, Kementan juga mendatangkan 29,6 juta dosis vaksin PMK impor dari tujuh negara. Yakni Perancis, China, Brasil, Argentina, India, Rusia, dan Jerman.

Seluruh vaksin yang diimpor sesuai dengan serotipe virus PMK yang mewabah di Indonesia, yakni serotipe O.

Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nuryani Zainuddin menjelaskan jumlah vaksin impor itu sesuai dengan hasil kesepakatan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. "Proses pemasukan selesai sampai November ini," kata Nuryani.

Laporan harian kasus baru PMK terus menurun. Per 22 November 2022, jumlah kasus PMK sebanyak 579.691 ekor.

Dari jumlah itu, 513.676 ekor sembuh, 13.176 ekor dipotong bersyarat, 10.264 ekor mati, dan 42.575 ekor belum sembuh. Cakupan vaksinasi kini menembus angka 5.847.113 dosis. (flo/jpnn)

Kementan juga mendatangkan 29,6 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku impor dari tujuh negara.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News