Putin Tak Hadiri KTT G20 karena Takut Dibunuh?

Risiko versus imbalan
Meninggalkan negara itu selalu merupakan langkah berisiko bagi pemimpin Rusia yang sadar akan keamanan.
Putin mungkin awalnya mempertimbangkan risiko itu terhadap potensi kesempatan berfoto dengan para pemimpin yang ramah seperti Xi Jinping dari Tiongkok, menurut Dr Sara Meger, dosen hubungan internasional dari University of Melbourne.
Tapi dia mengatakan ini akan datang dengan harga mahal.
"Jika dia meninggalkan negara bagian Rusia, dia kemungkinan akan dibunuh ... ini yang ada di kepalanya," kata Dr Meger.
Sementara meninggalkan Rusia membuka kemungkinan penggulingan atau risiko keamanan, Putin tahu dia perlu meyakinkan rakyatnya bahwa dia memenangkan perang.
"Putin sedang diterpa gelombang. Bagi sebagian orang di dalam negeri, dia terlalu keras atau terlalu lunak di Ukraina," kata Dr Petrov.
Sanksi dan masalah ekonomi telah membuat situasinya semakin tidak stabil, merusak kepercayaan pada rezimnya sendiri.
Putin sekarang dalam situasi yang hampir mustahil: Tindakannya di Ukraina telah mengusirnya dari panggung dunia, tetapi dia membutuhkan bantuan dari para pemimpin global lainnya untuk mengeluarkannya dari kekacauan yang ia buat sendiri.
Mulai dari sumpah mantan PM Australia Tony Abbott hingga konferensi pers liar dengan Donald Trump, Vladimir Putin selalu membawa drama ke pertemuan puncak global
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya