Puting Beliung Hantam Ratusan Rumah

Puting Beliung Hantam Ratusan Rumah
Puting Beliung Hantam Ratusan Rumah
Kejadian itu berlangsung singkat, berkisar antara dua hingga enam menit saja.  Namun menurutnya, itu pun sudah cukup membuatnya ketakutan bahkan dia sempat terdiam lama memeluk erat sang cucu yang tergantung di ayunan.  Suara keras ambruknya rumah tetangganya pun sempat membuatnya hanya bisa pasrah.

“Tidak tahu lagi saat itu harus berbuat apa.  Yang saya pikirkan cucu saya, kalau tidak ada rumah tetangga, mungkin rumah saya yang akan hancur,” katanya.

Nuansa mencekam juga sempat dirasakan Rudi, 38, saat puting beliung terjadi, kedua putrinya Siti Alaisa, 10 bulan, dan Jamilah, 9, menangis histeris.  “Anak saya menangis terus, karena rumah bergoyang lama sekali.  Setelah setengah jam hujan deras itu, angin puting beliung itu datang,” ujarnya.

Beruntung angin kencang itu tak sempat membuat rumahnya ambruk seperti yang dialami Sidik tetangga Sabariah.  “Setelah reda, saya cek ada lima atap seng rumah saya yang lepas.  Saya sempat bingung mencari atap seng, ternyata ada dibelakang rumah sekitar 50 meter,” katanya.

GAMBUT--Sabariah, 80, warga Desa Malintang Baru RT 3 Kecamatan Gambut hanya bisa terduduk di teras rumahnya.  Sambil menatap puing-puing rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News