Putri Candrawathi Menelepon Ferdy Sambo Jam 11 Malam, Aduh, Pakaiannya, Kuat Melihat

Putri Candrawathi Menelepon Ferdy Sambo Jam 11 Malam, Aduh, Pakaiannya, Kuat Melihat
Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Suding menanyakan kebenaran kronologi kejadian di Magelang yang dialami Putri Candrawathi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8/2022). Foto: Tangkapan Layar YouTube-DPR RI

"Kemudian, tanggal 4 (Juli) ada kejadian, di mana Brigadir J atau pada siang hari, si Putri tidur di sofa ruang tamu, lalu datang Brigadir J ingin membopong. Katakanlah seperti itu, mengangkat Putri untuk masuk dalam kamar," tutur Sudding.

Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan itu menyebut kejadian tersebut dilihat oleh Kuat Maruf yang lantas membentak Brigadir J dan memintanya jangan menyentuh Putri sehingga Yosua mengurungkan niatnya.

Lalu, pada 6 Juli, Ferdy Sambo menyusul ke Magelang karena ingin merayakan hari pernikahannya dengan Putri Candrawathi pada malam harinya. Namun, pada Kamis, 7 Juli pagi, mantan kadiv Propam Polri itu sudah kembali lagi ke Jakarta.

Baca Juga: 8 Kelompok Pegawai yang Tidak Masuk Pendataan Honorer, Cermati Baik-baik

Sudding menjelaskan pada Kamis sekitar pukul 17.30 WIB, terjadilah hal yang diduga menjadi pemicu kemarahan Ferdy Sambo dan menjadi motif pembunuhan Yosua.

"Saat itu, Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai dua, dan keluar dari kamar, dilihat oleh Kuat. Mengendap-ngendap, lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar ibu? Kemudian (Yosua) lari," beber Sudding.

Pada saat itu pula Kuat mendengar Putri menangis di dalam kamar. Tangisan istri Ferdy Sambo itu juga didengar oleh Susi. Mereka lantas mengonfirmasi apa yang sudah dialami Ny Sambo.

Konon setelah itu, Kuat menyarankan kepada Putri agar melaporkan kejadian tersebut kepada Ferdy Sambo.

Putri Candrawathi menelepon Irjen Ferdy Sambo malam-malam soal kejadian di Magelang. Kuat Maruf melihat Putri menangis di kamar, pakaiannya acak-acakan..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News