Quick Count
Oleh: Dahlan Iskan
Setiap berita ketidakberesan menambah harapan. Pun bila penyebabnya hanya masalah teknis yang mudah dikoreksi.
Harapan itu seperti listrik merek Phillips, terus terang terang terus, membuat hidup lebih hidup.
Maka penghitungan di KPU akan bisa menjadi faktor penyebab kekisruhan. Bahkan kerusuhan.
Bisa jadi ada yang berdoa agar KPU bikin blunder berkali-kali. Lalu gagal melakukan penghitungan sesuai jadwal. Ini bisa jadi pemicu kerusuhan.
Kalau itu sampai terjadi bahaya. Bisa menambah sumbu keinginan sebagian orang untuk "tolak hasil pemilu", "bikin Pilpres ulang", atau "batalkan presiden/wapres terpilih di quick count".
Untung ada quick count. Justru quick count bisa mengontrol KPU: dari segi kecepatan. Juga ketepatan.
Lembaga quick count itu tidak pakai uang negara. Bisa begitu cepat. Tepat. Kalau sampai IT KPU bermasalah, alangkah mengecewakannya.
Saya setuju: pada dasarnya Pilpres sudah selesai. Sudah terjadi akad nikah. Yang ditunggu ini tinggal resepsinya.
PEMILU sudah selesai. Itulah perasaan mayoritas rakyat. Mereka begitu percaya pada quick count. Apalagi, semua lembaga penghitung cepat senada.
- Seragam Baru
- Soal Presidential Club Prabowo, Wapres: Perlu Usaha Keras, Tidak Harus Formal
- Soal Wacana 40 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Bicara Pembatasan di Undang-Undang
- Timah Kolektor
- Hasto Soal PDIP di Dalam atau Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran: Dibahas dalam Rakernas
- Habiburokhman Gerindra: Kalau Itu Pilihan Pak Ganjar, Kami Tidak Akan Menghalangi