Rabu Bertugas, Rabu Berpulang

Rabu Bertugas, Rabu Berpulang
Keluarga korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100, mencium foto di atas peti jenazah saat prosesi acara serah terima jenazah dari pemerintah ke pihak keluarga, Rabu (23/5). Foto : Arundono W/JPNN
Pemandangan memilukan itu lantas membuat kerabat Nia untuk ikut menenangkan. Setelah itu, Nia terlihat berbincang dengan anaknya untuk memberikan pengertian. Berdasar pantauan Jawa Pos, air mata juga masih keluar dari beberapa keluarga lainnya. Bahkan, ada seorang ibu-ibu yang menangis dari sebuah kursi roda.

   

Setelah itu, tepat pukul 10.00 WIB upacara penyerahan jenazah mulai dilakukang. Dipimpin langsung oleh Menko Kesra Agung Laksono, terlihat juga Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan yang sebelumnya menerima jenazah dari Tim Disaster Victim Identivication (DVI) Mabes Polri. "Saya mengucapkan duka cita, takdir memaksa kita kehilangan putra-putri terbaik bangsa," ujarnya.

   

Menhub juga menjelaskan kepada keluarga bahwa tim pencari sudah bekerja semaksimal mungkin. Dia berharap keluarga bisa mengerti betapa sulitnya medan yang harus ditempuh tim pencari. Maklum, seluruh jenazah yang berhasil di evakuasi tidak utuh. Bahkan, menurut tim DVI tidak ada yang mencapai 50 persen.

Pidato Mangindaan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam pencarian, evakuasi, dan identifikasi. Setelah itu, proses penyerahan jenazah dimulai. Teknisnya, jenazah langsung dimasukkan kedalam ambulan yang sudah berbaris menunggu. Jenazah akan diantar ke kediaman dengan kawalan voorijder.

     

JAKARTA - Dua minggu setelah kejadian nahas di Gunung Salak terjadi, keluarga baru bisa memakamkan korban Sukhoi Super Jet (SSJ) 100. Kemarin, seluruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News