Rafie dan Pasangan Telantar di Batam

Rafie dan Pasangan Telantar di Batam
Rafie dan Pasangan Telantar di Batam

”Mau tidak mau kami nurut saja,” ungkapnya.

Setelah beberapa bulan, Halimah dan Rafie tak tahan juga. Rafie lalu meminta uang tiket pulang kepada Sahri. Namun, ia dibentak oleh Sahri.

”Rugi aku beliin tiket kamu, udah banyak utang kamu sama aku. Beliin tiket dari Madura saja udah banyak keluar aku,” ujar Rafie menirukan perkataan Sahri.

Halimah dan Rafie akhirnya tetap mengemis, meski pendapatannya semakin merosot. Sahri pun tak bisa mempertahankan keduanya. Menurut Rafie, mereka diantar ke bandara disebabkan mulai menurunnya pendapat mengemis Halimah. Lalu ditinggalkan dan ditelantarkan.

”Kami dibuang,” kisahnya. ”Saya sekeluarga cuma ingin pulang saja Pak,” kata Rafie lagi sambil mengusap air mata yang sudah mulai mengalir dari matanya.

Ketika ditelantarkan di bandara, mereka sekeluarga ditemukan orang yang berbaik hati dan menampung di rumahnya. ”Karena kasihan makanya kakak saya bawa dia ke rumah,” ungkap Ayu.

Sejak ditampung, Halimah tak kuat menahan derita hidupnya. Ia sudah dua hari sakit. ”Mungkin akibat pikiran ingin pulang terus,” ujar Ayu.

Ayu mengatakan, ia dan beberapa Ketua RW akan menjalankan sumbangan untuk mengumpulkan uang supaya dapat membayar biaya rumah sakit dan tiket pulang bagi Halimah. ”Saya berharap bisa terkumpul dan Halimah sekeluarga dapat pulang,” tutupnya. (**)


BATAM - Bila Anda Tiba Anda Merana. Itu salah satu akronim yang disematkan pada Batam. Akronim itu nampaknya cocok untuk menggambarkan kondisi Rafie


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News