Ragam Jurus Band Bertahan usai Ditinggal Vokalis

Ragam Jurus Band Bertahan usai Ditinggal Vokalis
Giring Nidji saat mendaftar menjadi calon legislatif. Foto: Gilang

jpnn.com - Vokalis adalah elemen paling penting dari sebuah band. Kalau sang penyanyi mundur, band bisa guncang, bahkan bubar. Band-band berikut berupaya sukses ketika ditinggalkan penyanyinya.

Per Januari 2018, vokalis Nidji Giring Ganesha memutuskan untuk break dari aktivitas bermusik. Pria 34 tahun itu bersiap untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Nidji pun break selama Giring terjun ke politik. Namun, keenam personel menegaskan bahwa band pencetak hit Laskar Pelangi tersebut tidak bubar.

Sebelum resmi vakum, para personel Nidji memopulerkan tagar #SelamatTidurNidji. ”Kami pilih istilah selamat tidur Nidji untuk menegaskan bahwa Nidji hanya istirahat, bukannya berhenti,” kata Giring ketika dihubungi kala itu. Keputusan Giring maju menjadi caleg sudah mendapat restu dari para personel serta Musica Studios, label yang menaungi mereka.

Kelima personel yang masih aktif tampil dengan format baru. Yakni, Nidji Electronic Version (NEV) Plus. Sebenarnya, NEV dibentuk sejak 2013 untuk memberikan warna baru bagi lagu-lagu Nidji. Caranya mengaransemen ulang lagu-lagu tersebut ke genre EDM. Yang menyanyi bukan hanya Giring. Melainkan juga Bams (eks Samson), Dea (eks Hivi!), atau trio GAC.

Kehilangan vokalis (meski hanya sementara seperti Nidji) memang menjadi mimpi buruk buat kebanyakan band. Tanpa kekhasan suara sang penyanyi, mustahil sebuah band bisa dikenal dan mampu mendapatkan banyak fans. Banyak band yang kemudian ikut-ikutan vakum atau malah bubar ketika penyanyinya mundur. Sebut saja Jikustik, Stinky, dan Samson.

Sejumlah band berusaha survive dengan mengganti vokalis. Misalnya, yang dilakukan Cokelat sepeninggal Kikan. Mereka merekrut Jackline sebagai vokalis baru. Suaranya juga unik meski beda. Lalu, Drive juga berusaha bertahan dengan Tirta Adilla setelah Anji hengkang. Namun, tetap saja mereka sulit bertahan. Nah, dengan membentuk NEV Plus, tampaknya Nidji berusaha menghindari nasib serupa.

Menurut Randy, keyboardist Nidji, NEV Plus memang merupakan upaya agar karir musik Nidji tidak berhenti. Mereka tak ingin kehilangan fans. ”Kami juga mau memberi suasana baru dengan kehadiran vokalis yang berganti-ganti,” kata Randy. Selama Giring break, NEV Plus menggandeng vokalis atau penyanyi dari Musica Studio’s. Baik untuk keperluan manggung maupun merilis single. Kata Plus merujuk pada vokalis yang digandeng untuk tampil.

Vokalis pertama yang diajak berkolaborasi adalah Dea. Dalam waktu dekat, single terbaru NEV Plus dirilis. Judulnya Cinta 99 %. Itu merupakan versi rearansemen single milik Dea. Menurut Rama, gitaris Nidji, kehadiran Dea sebagai vokalis NEV Plus memberi warna baru. ”Suaranya unik dan fresh plus cocok sama konsep EDM NEV Plus,” katanya.

Vokalis adalah elemen paling penting dari sebuah band. Kalau sang penyanyi mundur, band bisa guncang, bahkan bubar.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News