Ragukan Prabowo Minta Jatah 7 Menteri demi Jadi Wakil Jokowi

Ragukan Prabowo Minta Jatah 7 Menteri demi Jadi Wakil Jokowi
Said Salahudin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin meragukan keabsahan informasi yang diberitakan Asia Times perihal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto meminta jatah tujuh menteri sebagai syarat kesediannya menjadi calon wakil presiden bagi Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu 2019. Said tidak meragukan pemberitaan Asia Times, melainkan sumber informasinya.

"Saya agak ragu soal permintaan tujuh kursi menteri, karena kalau sudah ada angka menggambarkan sudah good will atau lampu hijau dari Prabowo. Sementara ini kan itu dibantah. Prabowo bisa saja dianggap tak konsisten dengan perjuangannya," ujar Said kepada JPNN, Jumat (20/4). 

Said menambahkan, jika kubu Jokowi merasa yakin bakal menang maka pasti akan langsung menyetujui syarat yang diajukan Prabowo. Sebab, tujuh kursi menteri itu jelas sedikir.

"Menteri itu kalau tidak salah jumlahnya 34 orang. Nah, angka tujuh kursi itu berarti cuma sekitar 20 persen, kecil sekali itu kalau memang ada kepastian menang," ucap Said. 

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) itu menjelaskan, peran wakil presiden dalam sistem persidensial sangat kecil. Wapres hanya menggantikan posisi presiden atau melaksanakan tugas yang diberikan presiden. 

"Jadi kalau hanya posisi sebagai ban serep, lalu cuma dapat jatah tujuh kursi, saya kira itu kecil sekali. Malah lebih menguntungkan menurut saya rumor yang menyebut-nyebut ada tawaran Rp 16 triliun ke Prabowo," pungkas Said.(gir/jpnn)


Pengamat politik Said Salahudin mengatakan, sepertinya tak mungkin Prabowo mememinta jatah tujuh menteri sebagai syarat untuk mau menjadi cawapres Jokowi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News