Raheem: Saya yakin Semuanya akan Terasa Damai

Raheem: Saya yakin Semuanya akan Terasa Damai
Raheem Agbaje dan pengacaranya, Utomo Karim. Foto: Int/smeaker

Bagaimana awalnya bisa terbelit kasus narkotika?
Saya ini awalnya akan dikirim orang tua ke Kanada untuk sekolah. Ada sebuah agen perjalanan yang dibayar orang tua untuk mengantar saja. Namun, kenyataannya saya hanya dikirim ke Malaysia. Setelah dua tahun di Malaysia, petugas imigrasi Malaysia menangkap saya. Mereka kemudian mendeportasi saya. Tapi, anehnya saya dideportasi ke Thailand, bukan ke kampong halaman di Nigeria. Saat itu, saya tidak punya uang sedikit pun. Akhirnya saya melihat seorang lelaki kulit putih dan saya meminta tolong padanya.

Selanjutnya, bagaimana?
Lalu, saya diberi izin menginap di rumahnya dan makan disana, sembari mencari pekerjaan agar bisa menabung untuk pulang. Tapi, saat belum mendapat pekerjaan, saya disuruh lelaki ini untuk mengantarkan tas milik istrinya yang sedang pergi ke Indonesia. Tas itu saya lihat isi tas itu hanya pakaian dan tas perempuan. Saya dijanjikan 400 dollar Amerika jika mau mengantarnya. Namun, ternyata dibalik dasaran tas itu ada narkotika. Saya ditangkap dan akhirnya 17 tahun di penjara berpindah-pindah.

Saya dengar anda juga mengajar di Lapas Madiun?
Iya, bahasa inggris. Ada puluhan orang yang menjadi murid saya. Ada tahanan dewasa dan tahanan anak. Semua yang ingin belajar bahasa inggris, untuk tahanan dewasa bisa ke sel saya. Untuk tahanan anak-anak, biasanya saya ke ruang sipir dan mengajar digelar disana.

Bagaimana anda bisa sesiap ini menghadapi eksekusi?
Mau bagaimana lagi, kalau semua diserahkan pada Tuhan, tentu aka nada jalan terbaik. Saya percaya semua ini hanya awalan dan ada sesuatu yang disiapkan Tuhan. Saya banyak berdoa dan beribadah.

Ada pesan untuk keluarga?
Para sipir dan tahanan di Lapas Madiun sudah seperti keluarga untuk saya. Lalu ada juga kekasih saya yang tidak perlu disebut namanya. Pada mereka semua, jangan kecewa, karena saya sangat tegar menghadapi ini semua. Semua akan baik-baik saja! (idr)


RAHEEM Agbaje, 41, tampak tenang. Masa menunggu eksekusi mati tidak membuatnya gentar. Raheem, 41, bahkan rela mati dieksekusi jika benar-benar eksekusi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News