Raih Pengakuan Internasional, Perhutani Siap Penetrasi Pasar Global

Endung menyampaikan sertifikat ini menjadi kado Kemerdekaan Perhutani setelah penantian pascaclosing meeting audit yang telah dilaksanakan pada Februari lalu.
PT SGS Indonesia sebagai perwakilan lembaga sertifikasi yang melaksanakan audit standar FSC menyatakan Perhutani direkomendasikan untuk tetap mendapat sertifikat FSC Forest Management.
"Perluasan scope dan penambahan KPH di tahun 2022 merupakan pencapaian baru dalam perjalanan panjang sertifikasi pengelolaan hutan kestari yang telah dimulai perhutani sejak 2011," ungkapnya.
Dia menyebutkan sertifikat FSC-FM pada ruang lingkup getah pinus dan kayu putih merupakan yang pertama di Indonesia. Kepemilikan sertifikat ini menjadikan Indonesia negara keenam di dunia yang memiliki sertifikat FSC untuk produk getah pinus dan kayu putih.
Endung memaparkan Perhutani menjadi satu dari 14 perusahaan kehutanan dunia yang memiliki sertifikat FSC-FM untuk produk getah pinus dan merupakan satu-satunya pemegang FSC-FM untuk produk daun kayu putih.
Saat ini Sertifikat FSC-FM No Certificate SGS-FM/COC-010716 telah dimiliki Perhutani, dengan ruang lingkup sertifikasi yang sebelumnya terbatas pada kayu, secara lengkap menjadi produksi kayu daun lebar, kayu daun jarum, getah pinus dan daun kayu putih dengan skema multisite. (esy/jpnn)
Perhutani siap melakukan penetrasi pasar global karena berhasil meraih pengakuan internasional.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Lisensi MSB FinCEN Dorong PBOGA Perkuat Kepatuhan dan Keamanan Pengguna
- Ini Upaya Bea Cukai Memperkuat Eksistensi Komoditas Unggulan Sulut di Pasar Global
- Lulus Tinjauan Lisensi MSB, MLPRU Perkuat Ekspansi ke Pasar Global
- Bea Cukai Dorong UMKM Perluas Jangkauan Produknya ke Pasar Global Lewat Kegiatan Ini
- Perhutani Bakal Sanksi Tegas Tempat Wisata Alam yang Melanggar Aturan
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor