Raja Kelas Terbang yang Tak Terkalahkan

Raja Kelas Terbang yang Tak Terkalahkan
Petinju legendaris asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). FOTO: Timor Express/JPNN.com

"Saat masih SD, saya sering terlibat perkelahian di sekolah, bukan saja dengan teman sekelas, tetapi juga dengan kakak kelas. Akibatnya saya harus pindah sekolah sebanyak tujuh kali,” ungkapnya saat ditemui Timor Express akhir pekan lalu.

"Entah kenapa, tapi saat itu saya tidak punya perasan takut menghadapi siapapun,” tambahnya.

Ajakan omnya tersebut, ternyata diterima oleh Her dan mulailah dia menekuni dunia tinju, dengan berlatih di lingkungan keluarga sendiri.

Her pertama kali naik ring ketika mengikuti kejuaraan tinju antar sasana di kampung halamannya, di Kota Soe - Kabupaten TTS pada tahun 1987. Saat itu banyak yang keberatan dirinya tampil di atas ring, karena usianya yang masih sangat muda dan juga karena kondisi fisiknya yang dinilai tidak memenuhi syarat.

Namun semua itu terbantahkan, dengan penampilannya yang gemilang untuk meraih kemenangan pertamanya di atas ring tinju.

"Saat itu banyak yang meragukan kondisi saya, namun saya tetap tampil dan meraih kemenangan,” jelasnya.

Mulai dari situlah kariernya terus menanjak, dan mulai merambah ring tinju amatir nasional, dimana Her mampu mencatatkan namanya sebagai salah satu petinju terbaik Indonesia melalui raihan prestasi yang ditorehkannya.

Mulai dari meraih medali Juara II Yunior (1991, Tangerang), Juara II Pra PON (1992, Semarang), Juara II Presiden Cup, Juara I Presiden Cup (lolos PON 1994), Juara I Presiden Cup, Sarung Tinju Emas (STE) dan Juara III ASEAN Games (1994), Juara STE, Presiden Cup, Juara II Pra Olimpiade dan lolos Olimpiade (1995).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News