Rakornas Pariwisata Fokus Bahas Problem Konektivitas

Rakornas Pariwisata Fokus Bahas Problem Konektivitas
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Rakornas Kepariwisataan I 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/3) benar-benar bergaya korporasi. To the point!

Golnya pun jelas, membongkar dan mencari solusi problem bottlenecking di akses udara ke Indonesia, yang tahun 2017 ini kekurangan empat juta seats capacity. "Tiga prioritas utama Kemenpar, Go Digital, Homestay Desa Wisata, dan Air Connectivity! Rakornas I Tahun 2017 ini kami menuntaskan konektivitas udara," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat membuka Rakornas Kepariwisataan.

Go Digital, lanjut Arief, sudah dijalankan di Rakornas akhir tahun lalu. Bahkan ada 6.000 pelaku industri pariwisata yang bergabung dengan Indonesia Tourism Xchange (ITX) sebagai platform digital yang mempertemukan buyers dan sellers.

"Homestay akan kami agendakan di Rakornas Triwulan II tahun 2017, tiga bulan ke depan," ungkap Menteri Arief.

Soal Go Digital itu, Arief sudah semakin blakblakan. Menurutnya, tanpa digitalisasi maka industri akan terhenti.

"Dulu selama di Telkom, kami punya 124.000 wartel di Indonesia. Walk in service seperti itu akan mati, dan sudah terbukti, begitu teknologi GSM hadir. Sekarang wartel itu sudah sama sekali tidak berbekas," ungkapnya.

Arief menyebut suasana itu sama dengan saat ini. Mayoritas atau 70 persen travellers sudah memanfaatkan teknologi online.

Sedangkan 50 persen travel agent konvensional malah gulung tikar. “Karena itu ITX kami sediakan untuk memberi kesempatan industri untuk bertransformasi ke digital. Pemerintah dalam hal ini Kemenpar yang memfasilitasi," jelas Arief.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News