Rakornas Pariwisata Fokus Bahas Problem Konektivitas

Rakornas Pariwisata Fokus Bahas Problem Konektivitas
Arief Yahya. Foto: JPNN

Menko Kemaritiman diharapkan menjadi system integrator dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Menteri BUMN, Menteri LHK, Menteri Agraria dan Tata Ruang. Pengelola bandara dan airlines pun ikut disentuh.

“Target 2017 adalah mengejar 15 juta wisman. Masih minus empat juta seats capacity. Kita perlu sinergi 3A, airport, airline, authority. Dibutuhkan total collaboration dengan Kemenhub, airlines, Airnav, dan Angkasa Pura. Dan kebetulan, semuanya ikut hadir di Rakornas I Pariwisata 2017,” tutur Arief.

Konektivitas darat juga ikut menjadi sorotan. Pembangunan iInfrastrukturnya diarahkan ke percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas. Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Candi Borobudur; Bromo Tengger Semeru; Mandalika; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai, semua disentuh. Begitu juga dengan 14 destinasi unggulan lainnya.

Caranya bervariasi. Mulai pembangunan akses jalan raya dan tol, reaktivasi dan pengembangan jalur KA, hingga pembagian peran pusat dan daerah, semua ikut dibahas. Dan hal ini dikawal langsung oleh Dirjen Hubdar, Dirjen Perkeretaapian, Dirjen Bina Marga, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Dirut Jasa Marga, Dirut Waskita Karya dan Dirut PT KAI.

Satunya lagi konektivitas laut. Ini juga terlihat seksi mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dirjen Hubla, Dirut PELNI, Dirut ASDP, Dirut Pelindo I, Dirut Pelido II, Dirut Pelindo III, Dirut Pelindo IV, turun langsung menjadi panelis.

Semuanya ikut mencari solusi mengatasi pembagian peran/otoritas Pelni, ASDP, Pelindo dan pemda. Semuanya ikut mengupayakan percepatan pembangunan dermaga/marina serta mencari cara menambah rute dan kapasitas angkut kapal wisata.(adv/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News