Rakyat Butuh Duitnya Para Caleg Saja

Rakyat Butuh Duitnya Para Caleg Saja
Rakyat Butuh Duitnya Para Caleg Saja
Mestinya kalau peserta pemilu itu parpol maka yang paling paralel adalah sistem proporsional. Orang tidak memilih nama, tapi memilih parpol dan kampanyenya adalah kampanye parpol, bukan kampanye orang. “Karena nanti  parpol lah yang berperan dalam mengatur kadernya. Saya pikir harusnya seperti itu,”  paparnya.

Soal beban kampanye yang harus ditangung oleh para caleg, mereka rata-rata mulai menanamkan modal finansial dan modal sosial menuju Senayan. “Caranya banyak, yang jelas melibatkan uang yang tidak sedikit,” paparnya.

 

Menurutnya, dalam pendanaan menuju anggota legislatif ada masyarakat yang meminta sumbangan kepada calon anggota legislatif.  “Ini ada masyarakat yang ketika ada caleg langsung menodong caleg tersebut dengan berbagai sumbangan.  Bahkan ada masyarakat yang tadinya tidak ada rencana mengaspal jalan, lalu punya ide untuk mengaspal jalan. Jadi kadang butuh duitnya saja,” keluhnya.

Dikatakan, kasihan para anggota legislatif yang masih baru dan belum memiliki modal sosial dan modal politik yang tinggi. “Itu mereka caleg baru yang modal sosialnya rendah, dan bahkan modal finansialnya rendah pula harus bekerja keras untuk mendapatkan kursi parlemen,” pungkasnya. (dms)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hajrianto Y. Thohari menilai apatisme masyarakt terhadap politik akan terus meningkat menjelang Pemilu 2014. Antusisme


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News