Rakyat Enggan Divaksin Covid-19? Cek Faktanya, Mengherankan

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia enggan melakukan vaksinasi Covid-19 terbantahkan oleh hasil penelitian UNICEF dan Our World in Data.
Kedua lembaga itu menyebutkan sekitar 65 persen masyarakat Indonesia bersedia menerima vaksin. Angka ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan penerimaan masyarakat AS atas program vaksinasi yang hanya sebesar 63 persen.
Sementara penerimaan masyarakat Jepang terhadap vaksin sebesar 71 persen, masyarakat Singapura 80 persen dan masyarakat Inggris sebesar 84 persen.
Merujuk data tersebut anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah memaksimalkan sumberdaya untuk mempercepat vaksinasi.
Pemerintah tidak bisa beralasan vaksinasi lambat karena penolakan di kalangan masyarakat.
"Faktanya lebih banyak masyarakat yang mau divaksin. Bahkan di beberapa tempat banyak yang rela antri berlama-lama agar dapat divaksin," tegas Mulyanto.
Oleh karena itu, lanjut Mulyanto, pemerintah harus tanggap dengan antusiasme masyarakat ini. Dia meminta pemerintah siapkan stok vaksin yang cukup, perbanyak sentra vaksinasi.
Salah satu caranya bisa dengan melibatkan kader PKK dan Posyandu di RW se-Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah memaksimalkan sumberdaya untuk mempercepat vaksinasi.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan