Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Pidato Pertama, Pemimpin NTC Janjikan Era Berbeda
Rabu, 14 September 2011 – 05:00 WIB
Namun, dalam pidatonya itu, Jalil juga mengingatkan tentang bahaya sekularisme. Dia pun menegaskan bahwa Libya akan menjadi negara dengan menjadikan syariah Islam sebagai sumber hukum.
Pidato yang disiarkan langsung oleh televisi tersebut mendapatkan sambutan meriah dari warga. Pesta kembang api juga terlihat di sejumlah titik di Kota Tripoli. Langit ibu kota pun terlihat terang benderang malam tersebut.
Meski rezim baru Libya telah memindahkan markasnya dari Benghazi ke Tripoli, NTC belum sepenuhnya lepas dari bahaya perang. Sebab, perlawanan loyalis Kadhafi masih terjadi.
Sejumlah orang dekat Kadhafi dilaporkan bersembunyi di sejumlah negara tetangga Libya, seperti Aljazair dan Niger. Perdana Menteri (PM) Niger Brigi Rafini pada Senin (12/9) menyatakan bahwa anak ketiga Kadhafi, Al-Saadi Kadhafi, dan tiga jenderal Libya berada di antara 32 orang yang menyeberangi perbatasan negara Afrika Tengah tersebut sejak 2 September.
TRIPOLI - Pemerintahan baru Libya berjanji akan menciptakan sebuah negara demokrasi modern berdasarkan hukum Islam yang moderat. Pernyataan itu diungkapkan
BERITA TERKAIT
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi