Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Pidato Pertama, Pemimpin NTC Janjikan Era Berbeda
Rabu, 14 September 2011 – 05:00 WIB
TRIPOLI - Pemerintahan baru Libya berjanji akan menciptakan sebuah negara demokrasi modern berdasarkan hukum Islam yang moderat. Pernyataan itu diungkapkan pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) Mustafa Abdul Jalil saat menyampaikan pidato pertamanya pasca jatuhnya rezim Muammar Kadhafi di Lapangan Martir, pusat Kota Tripoli, Senin malam (12/9) waktu setempat.
Ribuan warga hadir dan menyambut suka cita pidato yang disampaikan selang dua hari setelah Jalil tiba di ibu kota dari Benghazi tersebut. "Kita tak akan menerima ideologi ekstrem dalam bentuk apapun, kanan atau kiri. Kita adalah orang-orang muslim. Untuk Islam moderat, dan kita akan bertahan di jalur ini," seru Jalil.
Baca Juga:
"Kalian semua (rakyat) telah bersama kami dan terus mendukung kami. Kalian adalah senjata kami dalam melawan siapapun yang ingin membajak revolusi ini," lanjut mantan menteri kehakiman di era Kadhafi sebelum bergabung dengan oposisi dan membentuk NTC itu.
Jalil juga menjanjikan hal yang berbeda di era Libya baru. Misalnya, dia menyebut bahwa kaum perempuan akan punya peran aktif di era baru. Dalam kesempatan itu, dia juga berterima kasih kepada seluruh negara yang telah mendukung NTC, termasuk Prancis dan Inggris.
TRIPOLI - Pemerintahan baru Libya berjanji akan menciptakan sebuah negara demokrasi modern berdasarkan hukum Islam yang moderat. Pernyataan itu diungkapkan
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah