Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Pidato Pertama, Pemimpin NTC Janjikan Era Berbeda
Rabu, 14 September 2011 – 05:00 WIB

Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Mohammed al-Alagi, menteri kehakiman pemerintahan transisi Libya, mengakui bahwa pasukannya memang telah melakukan kesalahan. Namun, dia menilai hal itu tidak bisa disebut sebagai kejahatan perang.
Secara terpisah, negara-negara anggota panel Uni Afrika untuk Libya akan bertemu hari ini (14/9) di Pretoria untuk membahas perkembangan terakhir di negara utara Afrika tersebut. "Komite yang terdiri dari lima kepala negara akan bertemu di Pretoria untuk membahas isu tentang Libya," terang Bongani Majola, juru bicara Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma. Anggota komite tersebut di antaranya presiden Uganda, Mauritania, Mali, dan Kongo. (AFP/AP/BBC/cak/dwi)
TRIPOLI - Pemerintahan baru Libya berjanji akan menciptakan sebuah negara demokrasi modern berdasarkan hukum Islam yang moderat. Pernyataan itu diungkapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang