Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru

Pidato Pertama, Pemimpin NTC Janjikan Era Berbeda

Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Mohammed al-Alagi, menteri kehakiman pemerintahan transisi Libya, mengakui bahwa pasukannya memang telah melakukan kesalahan. Namun, dia menilai hal itu tidak bisa disebut sebagai kejahatan perang.

Secara terpisah, negara-negara anggota panel Uni Afrika untuk Libya akan bertemu hari ini (14/9) di Pretoria untuk membahas perkembangan terakhir di negara utara Afrika tersebut. "Komite yang terdiri dari lima kepala negara akan bertemu di Pretoria untuk membahas isu tentang Libya," terang Bongani Majola, juru bicara Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma. Anggota komite tersebut di antaranya presiden Uganda, Mauritania, Mali, dan Kongo. (AFP/AP/BBC/cak/dwi)

TRIPOLI - Pemerintahan baru Libya berjanji akan menciptakan sebuah negara demokrasi modern berdasarkan hukum Islam yang moderat. Pernyataan itu diungkapkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News