Rakyat Masih Gaptek Dipaksa Pakai Bitcoin, Beginilah Jadinya

Presiden Nayib Bukele, 40 tahun, mengatakan penggunaan bitcoin bisa menghemat sekitar 400 juta dolar AS (Rp 5,7 triliun) per tahun dari biaya pengiriman uang oleh para migran El Salvador di luar negeri.
Penggunaan bitcoin juga meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak memiliki rekening bank, kata Bukele.
Sejauh ini, sekitar seperempat dari 6,4 juta penduduk El Salvador menggunakan Chivo, kata presiden muda yang paham teknologi itu di Twitter pada 20 September.
Namun para ahli mengungkapkan kekhawatiran terhadap privasi data dan volatilitas harga bitcoin.
Mereka juga memperingatkan bahwa orang-orang yang tidak memiliki akses ke teknologi dan koneksi internet, seperti lansia dan warga pedesaan, bisa terpinggirkan oleh kebijakan itu.
Menurut Bank Dunia, sekitar separuh penduduk El Salvador seperti Garcia tidak memiliki akses internet.
"Bitcoin bukanlah teknologi yang mudah diadopsi... terutama bagi orang tua yang ingin mendapat kiriman uang," kata Jean-Paul Lam, profesor di Universitas Waterloo Kanada.
Pengiriman uang dari luar negeri, terutama Amerika Serikat, menyumbang lebih dari 25 persen produk domestik bruto (PDB) negara itu tahun lalu, menurut Bank Dunia.
Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador belum menyentuh rakyat kecil yang gaptek
- Mengenal Nonce dan Mining Difficulty dalam Penambangan Bitcoin
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi