Ramai Tagar Indonesia Terserah, Simak Curhatan Dokter Reza dan Devia

Ramai Tagar Indonesia Terserah, Simak Curhatan Dokter Reza dan Devia
Ilustrasi tes swab COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Di awal masa karantina dan PSBB, media sosial diramaikan dengan kampanye #DiRumahAja. Sayang, kini tren tagar tersebut tergeser oleh #IndonesiaTerserah. Hashtag ini bermula dari dilonggarkannya PSBB meski angka kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat.

Ungkapan Kekecewaan Tenaga Medis COVID-19

Tentu seharusnya kita menyadari, untuk memberantas wabah virus corona di suatu negara, kita perlu kekompakan dari berbagai aspek – dalam hal ini pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan Indonesia.

Jika pemerintah lebih mengedepankan soal ekonomi, lalu masyarakat tidak sabar untuk segera beraktivitas, sementara tenaga medis COVID-19 berjuang sendiri di ranahnya, maka tentu keberhasilan untuk menurunkan angka infeksi hanya mimpi belaka.

Tagar #IndonesiaTerserah datang dari tenaga medis COVID-19 yang mati-matian berjuang di rumah sakit untuk menyembuhkan para pasien.

Ya, benar saja, ini merupakan wujud kekecewaan yang dialami oleh mereka ketika kebijakan pemerintah dan perilaku masyarakat tak berjalan selaras dengan ganasnya virus corona.

Hal itu pun senada dengan penuturan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, MKep. Menurutnya, tagar #IndonesiaTerserah adalah bentuk kekecewaan tenaga kesehatan Indonesia terhadap masyarakat.

Pasalnya, kasus pelanggaran protokol kesehatan, seperti ramainya bandara hingga penuhnya pasar dan mall, seperti dianggap lumrah!

Tagar Indonesia Terserah datang dari tenaga medis COVID-19 yang mati-matian berjuang di rumah sakit untuk menyembuhkan para pasien.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News