Ramalan IMF Bikin Ketar-ketir, Pemerintah Pasang Kuda-Kuda

Risiko-risiko ini juga membuat IMF menurunkan proyeksi ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi enam persen atau turun satu persen.
"Penurunan proyeksi AS didorong isu gangguan supply yang ditandai naiknya tekanan inflasi dengan rekor tertinggi dalam beberapa dekade terakhir sehingga konsumsi mengalami perlambatan di triwulan III," beber Febrio.
Kemudian, ekonomi China menjadi delapan persen atau turun turun 0,1 persen.
Penurunan proyeksi pertumbuhan China disebabkan pengurangan investasi publik dan pengetatan regulasi di sektor properti.
Febrio menjabarkan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan pada tahun ini diprediksi sebesar 5,9 persen atau turun 0,1 persen dari 6 persen yang merupakan proyeksi pada Juli.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 tidak berubah yaitu di level 4,9 persen," kata dia.
Oleh sebab itu, IMF memberikan rekomendasi penguatan kebijakan untuk kerja sama multilateral dalam upaya akselerasi dan pemerataan vaksinasi serta mitigasi perubahan iklim.
Febrio mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kapabilitas dalam penanganan pandemi melalui berbagai kebijakan seperti PPKM, peningkatan 3T, akselerasi vaksinasi, serta disiplin 5M.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyatakan terus mewaspadai berbagai risiko global belakangan ini. Pasalnya IMF mengumumkan hal mengejutkan belakangan ini.
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas