Ramalan Presdir BCA Terkait Perekonomian Indonesia 2021, soal NPL hingga Kredit, Begini...

Ramalan Presdir BCA Terkait Perekonomian Indonesia 2021, soal NPL hingga Kredit, Begini...
BCA membeberkan prediksi soal pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Namun, adanya kebijakan PPKM membuat masyarakat akhirnya memiliki keterbatasan untuk bertransaksi dan melakukan aktivitas ekonomi.

Jahja pun mengaku sulit memproyeksikan prospek kredit di semester kedua 2021.

Pasalnya, Jahja menjelaskan untuk kredit komersial dan SME persyaratan tersebut digunakan untuk bidang usaha bisnis dan harus memiliki kegiatan bisnis.

"Sementara kredit modal kerja untuk membiayai inventory, overheat cost-nya. Kalau mereka tidak bisa jualan, tidak butuh tambahan inventory, ya artinya kredit itu akan dipergunakan lebih kecil malah, menurun. Ini salah satu sebabkan susah kita expect kalau keadaan belum kembali normal," ujar Jahja.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan NPL perseroan pada semester I 2021 berada di level 2,4 persen.

Angka itu naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,1 persen.

"Kalau memperhatikan kondisi adanya perlambatan ekonomi, kami perkirakan ada sedikit kenaikan NPL yaitu di kisaran 2,4-2,7 persen tahun ini," ujar Vera.

Meski demikian, untuk pertumbuhan kredit, BCA tidak melakukan revisi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) perseroan. BCA masih menargetkan pertumbuhan kredit 4-6 persen untuk 2021. (antara/jpnn)

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja membeberkan prediksinya pada perekonomin Indonesia 2021.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News