Rapor Korps Reserse Masih Paling Bawah

Rapor Korps Reserse Masih Paling Bawah
Rapor Korps Reserse Masih Paling Bawah
Beberapa kasus yang dinilai lamban dan tidak serius ditangani sepanjang 2011 ini, di antaranya, kasus dugaan pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi yang hingga saat ini belum sampai pada otak dari kasus itu. Selain itu, masih terkait pemilu, yaitu kasus penyimpangan yang terjadi di Halmahera Barat, di mana Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary telah ditetapkan sebagai tersangka. Tak banyak perkembangan terlihat dari dua kasus tersebut.

Tak hanya itu, Polri, kata Neta, juga bersikap tertutup terhadap beberapa kasus yang melibatkan nama-nama pejabat negara. "Kekecewaan masyarakat terlihat ketika Polri tidak serius mengungkap kasus-kasus di institusi negara. Selain itu juga tidak transparan," katanya.

     

Sikap lamban juga diperlihatkan polisi dalam menangani kasus pembantaian orangutan dan kasus ambruknya Jembatan Mahakam di Kalimantan Timur. "Hingga hampir satu bulan robohnya jembatan belum ada tersangka," kata Neta.

     

Pandangan negatif masyarakat terhadap Polri juga terlihat dengan adanya kasus-kasus bentrokan polisi dengan rakyat di sejumlah tempat, seperti di Freeport, Mesuji, dan terakhir di Bima, NTB.  Polisi dianggap berpihak secara berlebihan kepada perusahaan-perusahaan besar.

JAKARTA - Korps reserse di kepolisian masih harus berbenah. Penilaian publik terhadap satuan berlambang busur panah terentang ke atas ini masih negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News