Rasa Salut Kader Golkar untuk Keputusan Idrus Marham

Rasa Salut Kader Golkar untuk Keputusan Idrus Marham
Menteri Sosial Idrus Marham. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Idrus Marham mundur dari menteri sosial (Mensos) memperoleh pujian. Menurut politikus Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab, keputusan Idrus mundur dari jabatan Mensos karena pengin fokus menghadapi kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) patut diapresiasi.

"Ini adalah sebuah sikap yang kami harus memberikan apresiasi pada Bang Idrus Marham, atas sebuah pilih untuk mundur sebagai mensos," kata Sirajudin dalam diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/8). 

Hal lain yang mendorong Sirajudin mengapresiasi Idrus adalah keputusan mantan sekretaris jenderal Golkar itu mundur meski KPK belum mengumumkan status hukumnya dalam kasus suap. Sirajudin menilai Idrus cukup tanggap membaca situasi, terlebih sudah dua kali diperiksa sebagai saksi untuk kasus suap proyek PLTU Riau-1 yang menyeret orang legislator Golkar Eni M Saragih.

"Jadi secepat itu  beliau mengambil sikap yang luar biasa dan harus kita apresiasi. Ini adalah contoh dalam berpolitik," paparnya. 

Menurut Sirajudin, di awal Airlangga Hartarti memimpin Golkar, seluruh pengurus diwajibkan menandatangani pakta integritas. "Jadi  setiap kader atau pengurus yang kena persoalan hukum diperintahkan (sesuai) pakta integritas itu harus mengundurkan diri," ujarnya. 

Seperti diketahui, Idrus menyatakan mundur dari jabatan Mensos pada Jumat (24/8) pagi. Sore harinya, Presiden Joko Widodo melantik Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pengganti Idrus di posisi Mensos.(boy/jpnn)


Politikus Partai Golkar Sirajuddin Abdul Wahab mengapresiasi keputusan Idrus Marham mundur dari jabatan menteri sosial.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News