Ratusan Hafiz Hebat Ini Belajar di Lapas Paledang

Ratusan Hafiz Hebat Ini Belajar di Lapas Paledang
Alquran. Foto: pixabay

Para santri penghafal alquran (hafiz) itu tinggal di tiga sel khusus yang disebut kamar santri. Mengingat usia warga binaan yang menjadi santri penghafal Alquran itu rata-rata hampir setengah baya, mereka mulai dengan juz 30 yang rata-rata berisikan surat-surat pendek.

Hingga saat ini, menurut Yuni, ke-150 santri tersebut banyak yang hafal seluruh surat di juz 30. Setidaknya rata-rata sudah lancar di luar kepala 17 dari 37 surat yang ada.

Keberadaan kamar santri dan WBP hafiz itu tak bisa dipisahkan dari sosok Jamaludin, seorang warga binaan yang sudah 21 bulan ini menjalani masa.

Jamal yang tengah menunggu Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat (SKPB) itu memang inisiator di balik aktivitas religius tersebut.

Di awal-awal masa hukuman, Jamal yang sempat menjadi staf ahli Menteri Kehutanan MS Ka’ban itu mengaku sempat nyaris depresi.

Sel yang kelebihan beban (overloaded), hidup yang terkurung serta kemerdekaan yang terampas, wajar membuatnya hampir kehilangan kontrol.

Untunglah, pendidikan agama yang dijalaninya saat kecil dan remaja, membuat Jamal akhirnya sadar bahwa yang dia alami tak lain dari ujian bagi kematangan jiwanya.

“Apalagi saya menemukan surat As Sajdah ayat 21. Saya kian yakin bahwa musibah itu antara lain diberikan Allah untuk membuat hamba-Nya kembali ke jalan yang benar,” kata alumnus Universitas Ibnu Khaldun itu.

Warga binaan penghafal Alquran rata-rata usia setengah baya dan memulai dengan juz 30 berisikan surat-surat pendek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News