Ratusan Hektare Padi di Food Estate Pulang Pisau Segera Dipanen

Ia mencontohkan, seperti hasil pertanaman padi milik Taufik, dari Kelompok Tani (Poktan) Karya Makmur, Desa Belanti Siam, dengan total garapan lahan mencapai 100 hektare.
Lahan itu ditanami padi varietas inpari 42 dan dilaporkan memperoleh hasil meningkat.
"Saat ini ada mencapai 6,4 ton per hektare dan siap dijadikan benih kembali," katanya.
Sama halnya dengan lahan padi milik Wasis Daryanto, yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukun Santoso di Desa Belanti Siam, melaporkan bahwa dengan mengikuti program Food Estate dapat meningkatkan produktivitasnya.
"Saat ini lahannya telah panen di blok Rey 6 dengan hasil 5,6 ton per hektare," ungkapnya.
Sementara itu terkait kendala, pihaknya menjelaskan dari awal pengawalan pertanian ini cukup ketat, namun faktor iklim khususnya angin di Pulang Pisau jauh lebih kencang dibanding wilayah lainnya sehingga dapat mengakibatkan tanaman roboh.
"Namun kembali kami sampaikan kenapa roboh, ini juga turut dipengaruhi faktor kebiasaan petani, mereka tidak melakukan tanam pindah. Kami merekomendasikan tanam pindah, namun kebiasaan petani adalah tanam tabur atau dilarik," ungkap Syamsudin.
Tanam tabur atau larikan ini, secara perakaran tidak sekukuh bila dibandingkan tanam pindah.
Program Food Estate menunjukkan keberhasilan. Ratusan hektare padi di kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, siap dipanen.
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi